Akhwat Menggugat!
"kuper
banget sih ni cewek, gak bisa jadi orang modern, gak gaul ..!" seberapa
sering kita dengar statemen ini? Atau mungkin kita juga pernah dengar
kata-kata kasar seperti "sok suci", "sok alim" atau "sok jual mahal"
atau kata-kata lain yang masih sesaudara dengan kata-kata tersebut. Kita
pasti tau alasan sebagian laki-laki mengatakan hal tersebut kepada
perempuan. Karena sang perempuan tidak mau diajak jalan bareng, atau
hanya karena sang perempuan nunduk jika ketemu laki-laki di jalan.
Sungguh
kata-kata yang menyakitkan untuk seorang perempuan yang berkepribadian
lembut. Apalagi jika dikatakan dihadapannya langsung, entah berapa
banyak perempuan harus menangis karena statemen semacam ini, menjadi
bingung untuk bersikap dan kemudian timbullah sekelumit pertanyaan.
Salah ga' sih jika kita sebagai perempuan menjaga pergaulan kita,
menjaga pandangan kita, menjaga harga diri kita? Apa kita harus
bermetamorfosis menjadi perempuan yang katanya modern dan gaul biar ga'
dikatain kuper? Ada ga' sih yang ngebela kita? Dan masih banyak lagi
rentetan pertanyaan yang akhirnya memenuhi rongga otak.
Dalam al-Qur'an surat an-Nuur ayat 31 dijelaskan:
"katakankalah kepada perempuan yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak padanya…..".
Sobat, coba kita telaah lagi ayat di atas, Allah mengajarkan kita untuk menjaga "pandangan". Hanya sekedar memandang saja tidak boleh, apalagi jika ditambah dengan nongkrong dan jalan bareng yang tidak ada tujuan yang jelas? Berapa kali pandang yang terjadi? Dan jangan-jangan pakai nafsu lagi, na'udzu billah kalau sampai menjerumuskan kita ke dalam hal-hal lain yang juga dilarang dalam agama. Lagipula, kalo kita pikir-pikir, apa sih manfaatnya nongkrong dan jalan-jalan ga' karuan? Cuma habis-habisin uang dan waktu saja. Padahal kalo kita isi dengan aktivitas lain seperti mengikuti kajian atau mebaca buku yang bermanfaat setidaknya agara bisa jadi tambahan ilmu buat kita. Ya paling tidak, bisa menjadi khazanah pengetahuan kita. Jadi salah ga' sih kalo kita jaga pandangan dan pergaulan kita? Tapi bukan berarti kita harus menutup diri dari pergaulan dan hanya nyingkuk di pojokan kamar saja. Karena tugas kita adalah "menjaga diri" dan bukan "menutup diri". Tidak ada larangan bagi kita untuk berbicara dengan lawan jenis jika ada keperluan dan kepentingan seperti konsolidasi kerja dalam organisasi atau dalam hal belajar mengajar, tapi dengan catatan sebisa mungkin kita bersikap biasa tanpa menunjukkan sikap yang dibuat-buat dan manja, dalam surat al-ahzab ayat 32 disebutkan:
"…..maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik".
Maksud dari tunduk dalam ayat di atas adalah berbicara dengan sikap yang menimbulkan keberanian orang untuk bertindak yang tidak baik terhadap dirinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga suara kita ketika berbicara dengan lawan jenis, jangan sampai terkesan manja di depan mereka tapi jangan pula terlalu kasar sampai disebut judes, yang wajar-wajar saja dan jangan dibuat-buat. Dan yang tak boleh dilupakan, sebisa mungkin jauhi untuk bertemu hanya berduaan saja karena ditakutkan ada setan yang tabiatnya suka nimbrung, tiba-tiba hadir di tengah-tengah kalian. Lebih baik jangan ambil resiko untuk berteman dengan setan.
Sejatinya, Islam dengan syariatnya tidak pernah melarang manusia untuk menjauh dari pergaulan yang ada. Namun hanya menyekat dan memberikan batasan-batasan yang benar dalam bergaul. Pemberian batasan itupun bukan tanpa alasan, tapi sangat mendukung untuk terciptanya insani yang kaffah dalam beragama. Tidak dapat dipungkiri bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang bisa hidup sendiri. Semua memerlukan teman atau orang lain untuk melengkapi kehidupannya, karena keinginan untuk saling mengenal satu sama lain itu adalah kodrati termasuk keinginan untuk saling mengenal antar lain jenis. Berbagai adat kebiasaan yang berbeda-beda di antara manusia, bisa menyebabakan terjadinya hubungan saling melengkapi.
Al-Qur'an telah jelas menggambarkan:
"hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku dupaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal" (al-Hujurat : 13).
Perlu diingat bahwa dalam ayat di atas disebutkan bahwa orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa. Jadi, kita memang boleh untuk saling mengenal dan bergaul satu sama lain, akan tetapi taqwa tetap harus menjadi landasan utama pergaulan jika kita menginginkan dan merindukan untuk menjadi perempuan yang kaffah dalam islam.
Jika ada yang mengatakan bahwa aturan semacam ini adalah aturan orang kuper, maka dia salah besar dan mungkin justru dialah orang yang kuper. Istilah kuper adalah julukan buat orang yang cenderung introvert alias tertutup kepribadiannya, yang tidak pernah nyambung kalau diajak ngobrol dan terkadang tulalit. Sedangkan aturan bergaul kita tidak separah yang dilakukan oleh orang kuper. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa kita hanya "menjaga diri" dalam bergaul agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negative dan bukan "menutup diri". Syariat dari zaman dulu sampai zaman sekarang yang katanya modern tetaplah sama tidak pernah berubah. Syariat itu peka zaman sobat. Bukankah hal yang peka zaman itu lebih disukai dari pada yang peka hanya di suatu zaman saja yang nantinya bakal disebut kuno pada zaman selanjutnya? Jadi kata siapa para akhwat yang menjaga syariatnya dikatakan tidak modern dan ketinggalan zaman? justru mereka tak pernah ketinggalan zaman walau sampai zaman modern habis nantinya. Maka yang pantas dikatakan kuper adalah mereka yang tidak tahu bahwa mode yang bagus adalah yang tak habis dimakan zaman alias peka zaman yaitu syariat islam.
Sobat, jangan pernah lagi menangis jika ada yang mengatakan seperti kata-kata di atas. Jangan pernah gentar menegakkan syariat islam karena kita memiliki pembela yang lebih hebat dari siapapun, siapa lagi kalau bukan Tuhan kita tercinta Allah Ta'ala. Jika ada yang mengatakan padamu "sok suci" jangan bersedih, karena insya Allah kau bukan hanya sok suci, tapi kau memang benar-benar suci dan terbebas dari kotoran dunia. Jika ada yang mengatakan bahwa dirimu "sok alim" jangan menangis, karena insya Allah kau memang lebih tau dan lebih alim tentang agama dari pada mereka yang hanya mengikuti tren masa kini (dunia) dan tertinggal dari tren masa depan (akhirat) yang lebih kekal. Jika ada yang berkata kepada dirimu "sok jual mahal" be happy, karena insya Allah kau memang tercipta sebagai perempuan yang mahal, kau adalah perempuan yang eksklusif dan excelen yang tidak ditemukan di pinggir jalan seperti perempuan lain pada umumnya. Tapi bukan berarti kau boleh sombong dengan predikat-predikat yang kau dapatkan, karena tetap yang boleh sombong adalah Cuma Allah saja karena Cuma Dia yang Perfect. Waalhu’alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar