Rabu, 04 Juli 2012

MEMBUKA dunia,MENYINGKAP rahasianya..
ikhwan-akhwat-8
Zaman sekarang ini, pacaran menjadi suatu fenomena penting bagi kaula muda. Persoalan yang di bicarakan tidak jauh berhubungan dengan hal hal yang berbau cinta. Status jaringan sosial pun tidak letih menerima curhatan tentang si do’i. Ketemu teman khusus buat curhat masalah hati. Mungkin fenomena ini sebagai akibat dari pengaruh kisah-kisah percintaan dalam roman, novel, dan film. Sehingga terkesan bahwa hidup di masa remaja memang harus ditaburi dengan bunga-bunga percintaan, kisah-kisah asmara, harus ada pasangan tetap sebagai tempat untuk bertukar cerita dan berbagi rasa.
Sebenarnya jika ditanya untuk apa pacaran? Kira-kira tahu engga atau ada yang bisa memberikan jawaban yang pasti kenapa harus punya pacar, dan buat apa pacaran.
Seharusnya Pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan manusia yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan.
Zaman milenium ini banyak yang mulai salah mengartikan proses perkenalan, bagaimana menjalaninya dan untuk apa tujuannya. Sehingga tidak sedikit pasangan yang “salah berbuat” dan merugikan banyak orang. Karna sudah sangat sering dibahas jika seorang wanita yang sudah mulai mengalamai menarche (haid pertama) dan seorang lelaki yang sudah mendapatkan mimpi basah maka dorongan seksual sudah semakin besar, misalkan ketertarikan terhadap lawan jenis dan keinginan untuk selalu berdekatan dan ingin disayang.
Bagaimana kejadiannya jika seorang wanita dan lelaki dewasa menjalin hubungan dengan dalih berpacaran?Pertama rasanya memang nikmat, hati berbunga-bunga, yang diinget cuma do’i, pengen selalu berdua, mau makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia. Bahkan orang yang lagi jatuh cinta itu rela mengorbankan apa saja demi cinta, rela melakukan apa saja demi cinta, semua dilakukan agar do’i tambah cinta. Sampai akhirnya, Cinta pun tidak seindah yg diharapkan, menagis saat disakiti, galau saat di khianati, minum baygon saat diputusin, dukun bertindak saat cinta di tolak. bahkan terkadang mereka yg menyatakan dirinya pacaran, sampai mengalami hal yg seharusnya masih diluar batasan mereka. Bayangkan, disaat mereka harus mencabut hak seorang manusia untuk lahir dan memanggilnya “ibu” saat dia besar. Tidak sedikit lho berita yang menyajikan fenomena lahirnya anak diluar nikah dan besarnya tingkat aborsi pertahun.
Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri tidak kalah canggihnya memberi penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran menurut Islam sebagaimana sabda Rasulullah SAW : “Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah.” (HR Ahmad dan Abu Daud).
Namun Islam juga, jelas-jelas menyatakan bahwa berpacaran bukan jalan yang diridhai Allah, karena banyak segi mudharatnya. Setiap orang yang berpacaran cenderung untuk bertemu, duduk, pergi bergaul berdua. Ini jelas pelanggaran syari’at. Terhadap larangan melihat atau bergaul bukan muhrim atau bukan istrinya. Sebagaimana yang tercantum dalam HR Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas yang artinya: “Janganlah salah seorang di antara kamu bersepi-sepi (berkhalwat) dengan seorang wanita, kecuali bersama dengan muhrimnya.” Tabrani dan Al-Hakim dari Hudzaifah juga meriwayatkan dalam hadits yang lain: “Lirikan mata merupakan anak panah yang beracun dari setan, barang siapa meninggalkan karena takut kepada-Ku, maka Aku akan menggantikannya dengan iman sempurna hingga ia dapat merasakan arti kemanisannya dalam hati.”
Nah, sekarang kembali kepada diri masing-masing. Bagaimana kita dapat mengartikan arti proses pengenalan itu sendiri. Memilah baik dan buruk untuk kepentingan kita sebagai seorang insan yang mempunyai hak dan kewajiban terhadap agama. Pada hakikatnya semua telah di atur oleh Allah SWT. Manusia hanya diperintahkan berusaha untuk mendapatkan jodoh yang baik untuk hidupnya. Tercantum dalam Al Qur’an: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).”
Seharusnya peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya terutama yang lebih menjurus kepada pergaulan dengan lain jenis. Adalah suatu keteledoran jika orang tua membiarkan anak-anaknya bergaul bebas dengan bukan muhrimnya. Oleh karena itu sikap yang bijak bagi orang tua kalau melihat anaknya sudah saatnya untuk menikah, adalah segera saja laksanakan.
Risda Andalia / 410805324
Tugas kelompok

20:30 Diposkan oleh Areloe Sii rEzpectOr
Tips Pacaran Ala Islami. Pacaran dikalangan anak muda jaman sekarang sudah banyak yang tidak sehat, mereka yang menjalin hubungan pacaran sudah melampaui norma-norma agama. padahal di dalam agama islam dilarang untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari ajaran islam. Tapi agama islam tidak melarang untuk pacaran beda agama .Tapi namanya anak muda, masih terbawa oleh ego dan nafsu,,heee…..
Tips Cinta kali ini adalah Tips pacaran menurut islam agar tidak teradi hal-hal yang menyalahi perintah allah swt. berikut Tips Pacaran Ala Islami:
1. Jangan berduaan dengan pacar di tempat sepi, kecuali ditemani mahram dari sang wanita (jadi bertiga) “Janganlah seorang laki-laki berkholwat (berduaan) dengan seorang wanita kecuali bersama mahromnya…”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341, Lihat Mausu’ah Al Manahi Asy Syari’ah 2/102] “Tidaklah seorang lelaki bersepi-sepian (berduaan) dengan seorang perempuan melainkan setan yang ketiganya“ (HSR.Tirmidzi)
2. Jangan pergi dengan pacar lebih dari sehari semalam kecuali si wanita ditemani mahramnya.“Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian sehari semalam tidak bersama mahromnya.” [HR Bukhori: 1088, Muslim 1339]
3. Jangan berjalan-jalan dengan pacar ke tempat yang jauh kecuali si wanita ditemani mahramnya. “…..jangan bepergian dengan wanita kecuali bersama mahromnya….”[HR Bukhori: 3006,523, Muslim 1341]
4. Jangan bersentuhan dengan pacar, jangan berpelukan, jangan meraba, jangan mencium, bahkan berjabat tangan juga tidak boleh, apalagi yang lebih dari sekedar jabat tangan. “Seandainya kepala seseorang di tusuk dengan jarum dari besi itu lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (Hadits hasan riwayat Thobroni dalam Al-Mu’jam Kabir 20/174/386 dan Rauyani dalam Musnad: 1283, lihat Ash Shohihah 1/447/226). Bersabda Rasulullahi Shallallahu ‘alaihi wassallam: “Sesungguhnya saya tidak berjabat tangan dengan wanita.” [HR Malik 2/982, Nasa’i 7/149, Tirmidzi 1597, Ibnu Majah 2874, ahmad 6/357, dll]
5. Jangan memandang aurat pacar, masing-masing harus memakai pakaian yang menutupi auratnya. “Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya..” (Al Qur’an Surat An Nur ayat 30). “…zina kedua matanya adalah memandang….” (H.R. Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
6. Jangan membicarakan/melakukan hal-hal yang membuat terjerumus kedalam zina. “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek” (Al Qur’an Surat Al Isra 32). “Kedua tangan berzina dan zinanya adalah meraba, kedua kaki berzina dan zinanya adalah melangkah, dan mulut berzina dan zinanya adalah mencium.” (H.R. Muslim dan Abu Dawud)
7. Jangan menunda-nunda menikah jika sudah saling merasa cocok. “Wahai para pemuda ! Barangsiapa diantara kalian berkemampuan untuk nikah, maka nikahlah, karena nikah itu lebih menundukan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya”. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, Darimi, Ibnu Jarud dan Baihaqi).. “Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka adalah mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih.)
WARNING:
Sebenarnya banyak ulama dan ustadz yang mengharamkan pacaran, misalnya saja ustadz Muhammad Umar as Sewed. jadi sebaiknya segera menikahlah dan jangan berpacaran…
sebuah syair mengatakan:
kadang peristiwa besar bermula dari hal-hal kecil
permulaannya memandang, lalu tersenyum, kemudian menyapa, lalu mengobrol, lantas janjian, kemudian berkencan, dan akhirnya berzina.
Bagi yang sudah terlanjur berbuat dosa maka bertaubatlah dan jangan putus asa, Allah pasti mengampuni hambanya yang bertaubat dan memohon ampun…
Semoga Tips Pacaran Ala Islami bermanfaat dan kita bisa melakukan pacaran secara islami agar selamat dunia akhrat. AMIN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar